Projek P5 Suara Demokrasi Pemilihan Ketua OSIS masa bakti 2024-2025

By SMP NEGERI 20JAKARTA 27 Sep 2024, 23:40:22 WIB Aktivitas
Projek P5 Suara Demokrasi Pemilihan Ketua OSIS masa bakti 2024-2025

Proyek P5 Suara Demokrasi: Pemilihan Ketua OSIS di SMPN 20 Jakarta (Fase D)

Pendahuluan

Di SMPN 20 Jakarta, implementasi Kurikulum Merdeka difokuskan untuk membangun karakter siswa melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Salah satu tema yang relevan untuk Fase D (kelas 7-9) adalah Suara Demokrasi, di mana siswa dilibatkan dalam proses simulasi demokrasi, khususnya dalam pemilihan Ketua OSIS. Proyek ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang kontekstual, membina kesadaran demokrasi, serta meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan partisipasi sosial siswa.

Latar Belakang SMPN 20 Jakarta

Sebagai sekolah yang aktif dalam menerapkan prinsip keberlanjutan melalui program Projek P5, SMPN 20 Jakarta mengintegrasikan nilai-nilai demokrasi dengan penguatan kepemimpinan melalui kegiatan OSIS. Pemilihan Ketua OSIS menjadi salah satu momen penting dalam siklus demokrasi sekolah yang melibatkan siswa dalam praktik demokrasi secara langsung.

Tujuan Pembelajaran

  1. Memahami Prinsip Demokrasi dan Pemilu: Siswa belajar bagaimana sistem pemilihan umum berjalan dan bagaimana hak-hak politik mereka diakui dan dihargai.
  2. Berpikir Kritis dan Analitis: Siswa dilatih untuk menganalisis visi-misi para calon Ketua OSIS dan menilai kelayakan program yang diajukan.
  3. Mengembangkan Komunikasi dan Kolaborasi: Dalam proses kampanye dan debat, siswa berlatih menyampaikan gagasan secara jelas, mendengarkan pendapat lain, serta bekerja sama dalam tim.
  4. Memperkuat Kepemimpinan dan Tanggung Jawab: Calon Ketua OSIS dan tim kampanye belajar bagaimana mengelola program kerja, berinteraksi dengan pemilih, dan mengambil tanggung jawab atas keputusan yang mereka buat.

Langkah-Langkah Proyek

  1. Tahap Persiapan:

    • Guru memberikan pengantar mengenai konsep demokrasi, peran OSIS, dan prinsip-prinsip dasar pemilu yang adil dan jujur.
    • Pembentukan panitia pemilihan oleh siswa yang terdiri dari kelas 7 hingga 9, bertanggung jawab untuk menyusun jadwal pemilu, menyiapkan logistik, serta mengelola jalannya kampanye dan debat.
  2. Tahap Pencalonan:

    • Proses seleksi calon Ketua OSIS dilakukan dengan meminta siswa yang berminat untuk mendaftarkan diri dan menyusun program kerja yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan sekolah, termasuk program yang mendukung keberlanjutan sekolah Adiwiyata.
    • Para calon Ketua OSIS diwajibkan membuat kampanye digital dan fisik dengan materi yang menarik, seperti poster, video pendek, dan infografis.
  3. Kampanye dan Debat Terbuka:

    • Setiap calon akan diberi kesempatan untuk mempresentasikan visi dan misi mereka di depan seluruh siswa. Dalam kampanye ini, mereka juga harus menunjukkan bagaimana program kerja mereka mendukung lingkungan sekolah yang ramah dan berkelanjutan.
    • Debat terbuka akan diadakan, di mana calon Ketua OSIS saling menanggapi pertanyaan dari panitia pemilihan, guru, dan pemilih.
  4. Pemungutan Suara:

    • Pemilu dilaksanakan di seluruh sekolah dengan sistem pemungutan suara, sesuai dengan prinsip paperless yang diusung oleh sekolah dalam upaya menjaga keberlanjutan.
    • Setiap siswa diberikan hak suara yang sama, dan hasil pemilihan diumumkan secara terbuka.
  5. Evaluasi dan Refleksi:

    • Setelah pemilu selesai, seluruh proses dievaluasi oleh guru dan siswa. Refleksi ini meliputi pembahasan tentang bagaimana proses demokrasi berjalan, apa saja tantangan yang dihadapi, serta bagaimana keterlibatan siswa dalam pemilihan ini membantu mereka memahami pentingnya demokrasi.

Profil Pelajar Pancasila yang Dikuatkan

Melalui proyek ini, siswa SMPN 20 Jakarta menguatkan berbagai dimensi Profil Pelajar Pancasila:

  • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Siswa menghormati perbedaan pendapat, mengedepankan nilai-nilai moral dalam berkompetisi.
  • Berkebinekaan Global: Siswa belajar menghargai keragaman latar belakang dan pendapat dalam proses pemilihan.
  • Gotong Royong: Siswa bekerja sama dalam tim kampanye, panitia pemilihan, serta dalam proses pemungutan suara.
  • Mandiri: Siswa berlatih mengambil keputusan secara mandiri berdasarkan analisis program kerja para calon.
  • Bernalar Kritis: Siswa terlibat dalam berpikir kritis saat mengevaluasi calon Ketua OSIS dan program kerja yang ditawarkan.
  • Kreatif: Siswa menciptakan berbagai kampanye yang inovatif dengan menggunakan berbagai media, baik digital maupun fisik.

Penutup

Proyek P5 Suara Demokrasi di SMPN 20 Jakarta memberikan ruang bagi siswa untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip demokrasi melalui pengalaman nyata. Melalui pemilihan Ketua OSIS, siswa tidak hanya belajar tentang proses pemilihan umum, tetapi juga bagaimana menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab. Keterlibatan siswa dalam proyek ini juga mendukung tujuan sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang berkelanjutan dan partisipatif, sejalan dengan visi Adiwiyata yang dijunjung tinggi di SMPN 20 Jakarta.




PDF Plugin Not Available
Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment